TOMKET 108.CAI.2012.CA

TOMKET 108.CAI.2012.CA

Kamis, 17 Juli 2014

Gua Saripa

Posted by Unknown On 05.59 No comments

FUNCAVING”
GUA SARIPA DAN GUA ANJING, 10-11 MARET 2013
DUSUN TA’DEANG DESA SEMANGGI KAB. MAROS

Secara garis besar gua terbagi dua jenis yakni gua horisontal dan gua vertical.
  1. Gua horisontal adalah, gua yang berbentuk lorong yang mendatar dan memanjang.
  2. Gua vertikal adal gua yang berbentuk lubang tegak lurus.
Gua saripah adalah jenis gua horizontal panjang total gua ± 1200 meter, gua ini terletak di Dusun Ta’deang, Desa Semanggi Kec. Simbang Kab. Maros



 Peta Gua Saripa     

Tanggal 10 Maret 2013 pukul 06.30 Wita Perjalan saya mulai dari rumah degan mengunakan sepada motor, dalam perjalanan kendaraan masih sepih,  maklum masih subuh. Di maros tepatnya di pasar bantanggase teman saya fiman telah menunggu yang sehari sebelumnya sudah mengkonfirmasih bahwa dia ingin ikut degan saya 1 jam perjalan kami tiba di dusun Ta’deang  langsung saja kami memarkir motor dan meminta izin ke ‘mama’ orang tua yang tinggal di sekitar daerah itu,
Makan bersama
Setelah meminta izin Jam 08.00 saya dan firman mulai memasang tenda yang saya sudah persiapkn dari rumah, sambil menunggu teman yang lain dating kami punberbincang sambil mengingat kembali masa masa sekolah dulu. Jam 09.40 teman-teman kami pun tiba dilokasi firman menjemput dan memberi tahu bahwa lokasi  Camp dibawah pohon bambu.
Pengecekan Alat
Setelah beristirahat dan makan siang kamimpun mempersiapkan alat Caving karna gua saripa termasuk gua horizontal jd kami hanya membawa alat seperti helem, lampu kepala, lampu cadangan, dan bateraicoverall, sepatu boot, sarung tangan, makanan dan minum dalam tas dan baju ganti. Setelah itu kami memulai breafing dan Membagi ilmu yang saya dapat dari Cagar Alam Indonesia Cinta Alam (CAICA) bawah kita perlu menyadari bahwa gua merupakan lingkungan yang sangat sensitif dan mudah tercemar. Karenanya penelusur gua harus :
1.     
( Take nothing but picture.) Tidak mengambil sesuatu kecuali mengambil potret
2.      
( Leave nothing but footprint )Tidak meninggalkan sesuatu, kecuali jejak kaki
3.      ( Kill nothing but time ) Tidak membunuh sesuatu kecuali waktu .
Para penelusur gua tidak memandang rendah keterampilan dan kesanggupan sesama penelusur. Sebaliknya, seseorang penelusur gua dianggap melanggar etika, bila memaksakan dirinya untuk melakukan tindakan - tindakan diluar batas kemampuan fisik dan tekniknya, serta kesiapan mentalnya. Respek terhadap sesama penelusur gua, ditunjukkan setiap penelusur dengan cara :
·         Tidak menggunakan bahan / peralatan, yang ditinggalkan rombongan lain tanpa seizing mereka.
·         Tidak membahayakan penelusur lainnya, seperti melempar kedalam gua, bila ada orang didalam gua, memutuskan / menyuruh memutuskan tali yang sedang digunakan rombongan lain.
·         Tidak menghasut penduduk sekitar gua untuk melarang / menghalang - halangi rombongan lain untuk memasuki gua, karena tidak satupun gua di Indonesia milik perorangan, kecuali bila gua itu dibeli yang bersangkutan.
·         Jaukan pekerjaan yang sama dan belum mempublikasikannya dalam media massa dengan melakukan penelitian yang sama, apabila ada rombongan lain yang diketahui sedang melakukan / dalam media ilmiah.
Jam 14.30, kami memulai perjalan menuju mulut goa saripa seikitar 15 menit dimulut goa terdapt pohon yang rindang dan stalatmit yang sudag tidak aktif lagi kami sampai dan membuat lingkaran berdoa sejenak.
Foto Bersama Dimulut Goa Saripa


Awal penelusuran mereka lebih banyak diam. Ini biasa bagi caver pemula, karena menghadapi situasi yang sangat berbeda dengan keseharian. Rasa takut muncul yang sebenarnya berasal dari imajinasinya sendiri. Membayangkan kemungkinan-kemungkinan yang sebenarnya musahi terjadi di dalam gua.

Suasana Aula Pertama
 Jalur Lobang Tikus
Baru setelah memasuki tempat agak lebih dalam yaitu tempat yang disebut dengan Aula pertama. Antusias mereka pun bertambah dengan terus bertanya sepanjang jalan. Sebuah pemandangan yang hampir tidak pernah mereka jumpai, 7 menit brjalan akirnya kami sampai diaula ke dua aula ini lebih luas dari yang pertama dan terdapat banyak sersimpangan, tapi kami memilih jalur lobang tikus, tak lama kemudian meraka disuguhkan pemandangan.


  
Stalagtit
Stalagtit. Ornamen yang satu ini terbentuk karena  rekahan kecil yang memungkinkan terjadinya tetsan kecil yang mengandung kalsium karbonat. Pada saat itulah terjadi “persipitasi”, sehingga terlepaslah karbon dioksida dan terbentuk endapan bening yang disebut mineral kalsit. Stalagtit tumbuh dari atap gua menuju ke bawah.
Setelah kami memasuki lobang menyerupai  jalur  tikus suhu dan kelembapan mulai berubah, tampak ornamen
Cartain it
Curtain Endapan yang berbentuk seperti lembaran yang terlipat, menggantung di langit-langit gua atau di dinding gua. Ornamen ini sagatlah lembap dan terbantuk sekitar juta tahun.

Tampak ornamen Straw  dari dekat 
Straw Bentuknya seperti stalagtit tetapi berdiameter kecil, sebesar tetesan air, panjangnya 1-15 Cm
Mengamati ornamen straw
Jengkrik Aneh
Disamping dari keindahan ornamen gua yang di jumpai di sepanjang penelusuran. Banyak hal yang menarik untuk bisa di pelajari. Hal yang menarik itu biasanya berkenaan hewan yang hidup di dalam gua. Tempat yang hampir tidak ada cahaya matahari masuk membuat hewan-hewan yang hidup mengalami adaptasi. Dapat dijumpai jenis serangga/ jangkrik yang berantena panjang serta jenis ikan dan udang yang tidak berwarna/transparan. Penampakan fisik seperti ini yang pada umumnya menjadi ciri-ciri dari hewan yang hidup di gua. Indra penglihatan menjadi tidak berfungsi.
Pool 
Rimstone Pool Berbentuk seperti bendungan yang berbentuk ketika terjadi pengendapan air, CO2-nya menghilang dan menyisakan kalsit yang bersusun-susun.
Pukul 17.00 wita Tak tersa kami sudah berda didalam gua selama 2 jam, saya memutuskan untuk kembali untuk kembali ke camp karena saya yakin dimulut gua sudah mulai gelap, akan bahaya jika barang ditenda di tingal terlalu lama.

Dokumentasi







0 komentar:

Posting Komentar

Site search

    Blogger news

    Blogroll

    About